Bacanaskah teater komedi 12 orang novel online: temukan daftar naskah teater komedi 12 orang cerita di Goodnovel, Ana adalah anak dari keluarga Ardi Dinata, seorang pengusaha ternama di kotanya. Namun, ia menyamar jadi anak jalanan untuk mengetahui sikap mertua dan suaminya. Alya Snitzky Cerdas Gadis yang baik beruntung Ibu tunggal 13Cara Menjaga Kerukunan Dalam Keluarga. written by Derina Asta. Persoalan rumah tangga selalu datang silih berganti, mulai dari masalah yang kecil, bahkan masalah yang bisa dikatakan besar. dalam hal ini keharmonisan diantara pasangan tentu saja harus dijaga, karena keharmonisan merupakan kunci dari rumah tangga bahagia. ContohPercakapan Drama Negosiasi 5 Orang - Pembangunan Pabrik Semen. via bantulkab.go.id. Berikut ini merupakan contoh potongan adegan percakapan drama negosiasi dengan 5 orang tokoh cerita. BABAK 4. SETTING CERITA DI RUANG TAMU PAK LURAH. MALAM HARI. PAK LURAH, PAK DUKUH, DAN PAK HAJI SEDANG RAPAT DENGAN DUA TAMU DARI PABRIK SEMEN, PAK HASAN Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. - Sebuah kasih sayang keluarga ditampilkan melalui contoh naskah drama berikut ini. Contoh naskah drama untuk empat orang termasuk narator sebagai pemenuhan tugas seni peran di sekolah. Contoh naskah drama untuk empat orang tentang keluarga ini cukup menguras air mata. Cerita dalam naskah ini diadaptasi dari kejadian yang sering terjadi di dunia nyata. Berikut ini contoh naskah drama untuk tugas seni peran di sekolah atau organisasi. Bapak membantu Ibu memasak di dapur rumah sederhana mereka yang nyaman karena kehangatan keluarga. Nisa datang dari dalam rumah, merasa ragu untuk mendekati kedua orangtuanya yang belum menyadari kehadirannya tersebut. Nisa berdiri diambang pintu dapur, melihat kertas di tangannya dan orangtuanya secara bergantian. NISA Gimana dong? [cemas] IBU Nisa ...! [menoleh] NISA I-iya, Bu. [menoleh ke ibu memaksakan tersenyum] IBU Kenapa di situ? Ayo sini! [tersenyum] NISA I-iya. Langkah Nisa disambut senyum oleh kedua orang tuanya. NISA Bu, Pak ... [ragu-ragu] Bapak dan Ibu saling menatap khawatir. BAPAK Kamu kenapa, Nis? Ada apa? [penuh perhatian] IBU Iya Nak, kamu kenapa? NISA Ini ... [memberikan kertas yang dipegangnya] BAPAK Apa ini? [lekas membuka] IBU I-ini .... [kembali saling menatap dengan bapak] BAPAK + IBU Nisa... [merasa bersalah] NISA Gak papa, Bu. Nisa juga gak tertarik kok. [senyum kecut] NISA Nisa gak mau bikin Bapak sama Ibu susah. Keputusan Nisa udah bulat. Nisa mau cari kerja aja, buat bantu ibu sama Bapak. Nisa gak mau Bapak kerja berat cuman buat Nisa kuliah. BAPAK Nisa ... Maafin Bapak, Nisa. NISA Bapak ... Gak perlu minta maaf, lagian nanti kalau Nisa udah kerja, Nisa bisa bantu Bapak sama ibu. Kalau untuk kuliah, Nisa bisa nabung dari uang kerja itu, iya kan? IBU Maaf ya Nisa, kamu harus kehilangan kesempatan kuliah ini. Karena kami tidak bisa menjamin biaya kuliah kamu. Bukannya kami tidak mau berusaha, hanya saja... Kami tidak bisa menjanjikan harapan yang kami sendiri tidak bisa memastikan hal terkecilnya sekalipun. NISA Gak papa, Bu. Nisa ngerti kok. Lagian Nisa juga udah capek. Mau istirahat dulu dari kejaran tugas sekolah, hehe. [menghibur] IBU Maaf ... [memeluk Nisa diikuti Bapak memeluk keduanya] NISA Nisa mau ke kamar dulu buat ganti baju. Nisa pun pergi meninggalkan orangtuanya untuk mengganti baju seragam sekolahnya. IBU Pak, ibu bener-bener ngerasa bersalah sama Nisa. Hatinya pasti sakit banget. [berkaca-kaca] BAPAK Bapak yang paling bertanggungjawab, Bu. Bapak gak bisa ngasih yang terbaik buat Nisa dan Ibu. Buat makan aja, bapak gak bisa ngasih dengan nominal yang menentu. Maafin bapak, Bu. [berkaca-kaca, merasa bersalah] IBU Jangan gitu, Pak. [menggenggam tangan suaminya] IBU Bapak udah jadi suami dan ayah yang bertanggungjawab untuk keluarga. Bapak menafkahi kami dengan uang halal yang cukup. Ibu dan Nisa, sangat bersyukur. Ada bapak di hidup kami. BAPAK Maaf, Bu. [membalas genggaman tangan istrinya] Di kamar, Nisa luruh ke lantai sambil menangis. NISA Nggak, aku gak boleh nangis. Ini demi ayah dan ibu. Aku harus kuat. Masih banyak waktu untuk kuliah. Aku punya banyak waktu buat nabung uang kuliah sendiri. Nisa kembali memandangi kertas yang ia dapat dari sekolah yang ditunjukkan kepada orangtuanya tersebut. NISA Tuhan, aku bukannya tidak bersyukur. Menyia-nyiakan beasiswa kuliah yang diberikan untukku ini. Tapi ... Semua keperluan kuliah tidaklah murah. Meskipun semua uang kuliah dibiayai sepenuhnya. Aku tidak mau membebani kedua orangtuaku untuk membiayai keperluan hidup selama kuliah. NISA Ditambah lagi, jarak yang begitu jauh. Aku tidak bisa meninggalkan kedua orangtuaku disini sendiri. Mengingat kesehatan ibu yang kerap kali berubah, membuatku khawatir. NISA Ayah juga tidak muda lagi. Aku tidak bisa egois memintanya bekerja lebih keras diusia sekarang. Tidak bisa. Aku tidak mau. NISA Dunia kerja dengan menyandang status sarjana memanglah menggiurkan, namun jika untuk mencapainya harus membebani kedua orangtuaku yang sudah renta, rasanya tidaklah bijak. NISA Tuhan, mohon permudah urusanku. Lancarkan rezeki dan impianku untuk dapat terwujud. Dengan kekuatan sendiri, aku mohon kekuatan agar aku tidak mudah menyerah dan kalah. Nisa pun menghapus air matanya dan lekas bersiap untuk kembali membantu orangtuanya di dapur. Demikian contoh naskah drama singkat untuk empat orang termasuk narator dapat menguras air mata.*** Contoh Teks Naskah Drama 4 Orang Wanita Tentang Persahabatan Judul Kepedulian Seorang Sahabat Tema Sosial & Persahabatan Alur Pendek Pemeran 4 orang Penokohan Dina Patuh pada perintah orangtua Winda Sosok sahabat yang baik Astrid Sosok sahabat yang peduli terhadap teman Hesti Adik Astrid Sinopsis Drama Dina diminta ibunya untuk mengantarkan barang titipan tantenya. Dina meminta Winda untuk menemaninya kerumah tantenya. Ditengah perjalanan, motor Dina bannya kempes dan tidak ada bengkel disekitar jalan yang mereka lewati. Secara kebetulan, Astrid dan Hesti melihat mereka saat sedang mendorong motor. Astrid pun memberikan pertolongan kepada Winda dan Dina dengan cara mendorong motor secara bergantian hingga sampai disebuah bengkel. Dialog Drama Dina Win, besok pagi kan libur sekolah.. kamu ada waktu nggak untuk nemenin aku ke rumah tanteku? Winda Besok? aku belum tahu ya.. emangnya kamu ada perlu apa kerumah tante kamu? Dina Aku disuruh ibuku nganterin barang titipan tanteku. Winda Emangnya barang apa? Dina Aku belum tahu. Entah apa barangnya. Gimana, kamu besok bisa apa nggak? Winda sebenarnya ada acara sendiri, namun dia sulit menolak permintaan Dina. Winda Ya sudah deh, besok aku anterin kamu. Jam berapa besok? aku kerumah kamu atau kamu yang kerumahku? Dina Terserah kamu deh, jam 8 atau jam 9 gitu.. kalau kamu mau mending kamu aja yang kerumah aku. Winda Ya sudah, besok jam aku kerumah kamu, terus kita langsung kerumah tante kamu. Keesokan harinya Winda dan Dina berangkat menuju rumah tante si Dina yang jaraknya sekitar 20 km dari rumah Dina. Pas ditengah-tengah jalan moto yang dikendarai Dina bannya bocor, dan tidak ada tempat penambalan ban disekitar situ. Dhussss… bunyi ban motor Dina Dina Aduh.. gimana nih, bannya bocor? kayaknya pecah nih ban! Winda Gimana ya.. nggak ada bengkel tambal ban lagi disini. Mereka bedua pun mendorong motor tersebut sambil keringat membasahi tubuh mereka. Setelah hampir 30 menit mendorong motor, tiba-tiba ada sebuah mobil box yang menghampiri mereka. Pengendara mobil box itu menawarkan jasa pengangkutan motor hingag ke bengkel tedekat kepada Dina. Sopir mobil box Kenapa non? bannya bocor ya? Dina Iya. bisa minta tolong angkutin motor aku sampai bengkel nggak? Sopir mobil box bisa saja, tapi kasih ongkos 100 ribu ya? Dina Kok mahal amat, bang? 50 ribu ya? Sopir mobil box itu menolak, alhasil Dina dan Winda harus meneruskan mendorong motor mereka. Sopir mobil box Murah amat non.. ya sudah kalau nggak mau. Setelah mendorong moto selama 45 menit, tiba-tiba ada salah seorang sahabat Winda, yaitu Astrid yang kebetulan lewat di jalan itu. Astrid bersama adiknya bernama Hesti. Astrid Stop.. stop, hes… Hesti Kenapa kak? ada apa? Astrid Itu kayknya Winda deh.. Win… Win… Winda Eh itu Astrid.. Astrid Motor kamu bocor bannya? kasihan sekali.. kamu mau kemana nih? Winda Nih aku mau nganterin Dina kerumah tantenya. Nggak tahu nih, bengkel kayaknya masih jauh.. aku udah capek banget dorong motor dari tadi. Astrid berusaha memberi pertolongan kepada sahabatnya itu, namun dia juga tidak bisa berbuat banyak karena disekitar itu memang cukup sepi. Astrid Aduh.. gimana ya.. ok, gini aja.. kalian kan sudah capek banget nih. Sekarang biar aku yang dorong moto kamu, terus kamu bawa motor aku sambil ngikutin dari belakang. Winda Emang kamu nggak kecapekan entar? berat lo dorong motor ini.. Astrid Ya tentu saja kau bakal capek, makanya kita gantian gitu.. Motor tersebut didorong oleh mereka berempat secara bergantian hingga akhirnya mereka tiba diasalah satu bengkel tambal ban. Pesan sosial dari drama diatas adalah tentang kepedulian seorang sahabat. Jika ada sahabat kita yang sedang dalam masalah atau kesulitan, maka kita harus menolongnya. Contoh Naskah Drama singkat 4 orang Tentang Kejujuran JUDUL KEJUJURAN PEMAIN Guru, Rara, Reni, Rina Dalam suasana belajar mengajar di dalam kelas dan sedang dilakukan ulangan mendadak serta mengumpulkan tugas. Guru Anak – anak, silakan dikumpulkan tugas karya tulis minggu kemarin. kemudian satu persatu siswa naik mengumpulkan tugas karya tulis masing-masing Guru Karena ini merupakan tugas perorangan, maka penilian akan dilakukan berdasarkan isi dari karya tulis kalian. Oke, masukkan buku kalian semua. Bapak akan mengadakan ulangan. Reni Hah, ulangan apa lagi pak? baru saja 2 hari yang lalu diadakan ulangan Guru Rara, tolong dibagikan kertas folio ini ke semua siswa. Rara baik paK sambil berjalan membagikan kertas folio. Suasana ruang kelas berubah menjadi gaduh karena setiap siswa mengeluh tentang diadakannya ulangan mendadak ini Guru pada ulangan kali ini, bapak ingin kalian menulis ulang pokok-pokok dan kesimpulan dari karya tulis yang kalian buat. kemudian siswa hening dan sibuk mengerjakan ulangan. Sedangkan pak guru sibuk memeriksa tugas karya tulis yang tadi dikumpulkan. pak guru menemukan keanehan pada tugas karya tulis milik Rara dimana isinya sama persis dengan karya tulis milik Rina. Setelah 20 menit berlalu, kemudian kertas ulangan dikumpulKAN. Guru baiklah yang lain bisa istirahat. Tolong Rara dan Rina tetap disini, bapak mau bicara. semua siswa keluar ruang kelas kecuali Rara dan Rina Guru bapak minta kalian berdua jujur kepada bapak. Kenapa tugas kalian bisa sama persis, bahkan titik dan komanya juga. Rara saya mengerjakan karya tulis itu sendiri pak Rina saya juga mengerjakan karya tulis saya sendiri Guru Lalu, Mengapa isi dari jawaban ulangan kalian tadi tidak sama dengan isi karya tulis kalian? lama Rara dan Rina terdiam, takut-takut untuk memulai bercara Guru kalau begitu, bapak anggap kalian tidak mengerjakan tugas karya tulis dan tidak mengikuti ulangan tadi. Rina maaf pak. Kalau saya jujur, apakah kalau saya berkata jujur maka bapak akan memaafkan saya? Guru tentu. Rina saya mendapatkan materi untuk tugas karya tulis dari internet pak. Saya langsung copy paste dan tidak saya baca lagi. Itulah mengapa ulangan tadi tidak sama dengan isi karya tulis saya Guru baiklah, alasan bisa bapak terima. trus kamu Rara? Rara saya minta tolong Reni mengerjakan tugas karya tulis itu pak. Dan kelihatannya dia mencari sumber dari internet. Guru kalau begitu tolong panggilkan Reni Rara baik pa Rara pun keluar memanggil Reni Reni bapak memanggil saya ? Guru iya, bapak ingin bertanya, apa benar murid 1 minta tolong pada kamu untuk mengerjakan tugasnya ??? Reni iya pak, maafkan saya pak. Rara bilang dia tidak mengerti tugas dari bapak terlebih dia bilang dia tidak bisa mencari tugas tersebut dari internet karena dia tidak punya uang untuk ke warnet Guru Baiklah kalau begitu. Tugas karya tulis dan ulangan kalian bapak kembalikan. kalian harus membuat karya tulis lagi dan dikumpulkan dalam 3 hari. Rara dan Rina baik pak Contoh Naskah Drama 4 Orang Singkat tentang persahabatan di sekolah Naskah Drama 4 Orang Tema Persahabatan / Friendship Karakter Cerie, Coki, Cinderella, Canera Sebuah kisah yang terjadi disebuah sekolahan yang sangat terkenal bernama Growpee High School. Disana tedapat sebuah persahabatan yang bernama The Friend, beranggotakan tiga pelajar populer yang bernama Coki, Cerie, dan Canera. Pada suatu ketika seorang anak bernama Cinderella yang dari dulu ingin gabung ke dalam anggota The Friend akhirnya memberanikan diri untuk bertanya agar bisa masuk anggota The Friend. Cinderella “Hey The Sobat !” Tapi mereka asyik sendiri sampai tidak menghiraukan Cinderella. Cinderella “Hey!! Pada ngebincangin apa’an sih?” Coki “Eh, siapa sih ni anak? Kepo banget deh!” Canera “Ya nih, sok kenal banget!” Cerie “Udah deh, dia kan cuma nanya.” Cinderella “Jika ga mau jawab juga gapapa kok. Saya cuma ingin nanya boleh ga sih saya gabung ke The Friend?” The Friend “WHAATTTT??!!!!!” Coki “Gue ga salah denger nih?” Canera “Ngaca dong! Lo ga punya cermin ya di rumah? Ih kasian banget deh!” Cerie “Maaf ya, kita ga ngadain open audition.” Akhirnya Cinderella pergi meninggalkan The Friend dengan hati yang amat sangat terluka. Dia pergi menyendiri dengan keinginan balas dendam. Cinderella “Liat aja nanti. Gue pasti bakal ngehancurin The Friend!” Keesokan harinya, Cinderella datang pagi sekali, di dalam kelas dia hanya bertemu Cerie. Dan kemudian dia mulai menjalankan rencana jahatnya. Cinderella “Hey Cerie. Maaf ya kemarin saya ga bermasud bikin kalian marah.” Cerie “Ya gapapa kok. Kemarin kita juga yang kelewatan.” Cinderella “Cerie, kamu kemarin pulang sendiri?” Cerie “Ya, emang kenapa?” Cinderella “Kemarin saya lihat cowokmu pulang bareng Canera.” Cerie “APA???!! Lo ga salah lihat Cinderella?” Cinderella “Saya pertamanya sih juga ga percaya. Tapi saya lihat-lihat emang bener.” Cerie langsung meninggalkan kelas dengan kesal. Cinderella “Game on!” Cinderella tersenyum licik dan mengikuti Cerie dari belakang. Lalu Cerie bertemu dengan Canera. Canera “Hei Cerie!” Cerie “Maksud lo tu apa? Lo mau nusuk gue dari belakang? Dasar pengkhianat!!” Canera “Lo ngebincangin apa’an sih? Tiba-tiba marah-marah ga jelas.” Cerie “Ternyata lo deketin gue biar bisa ngerebut cowok gue gitu?” Canera “Ha? Gua ga ada niat sedikit pun untuk ngerebut cowok lo. Kaya ga ada cowok yang lain aja.” Cerie “Alah, ga usah alasan deh! Gue bener-bener ga nyangka!” Kemudian Cerie pergi meninggalkan Canera dengan tatapan sinis. Di belakang, Cinderella melihat kejadian itu dan tersenyum licik. Cinderella “Yess!! Rencana gue berhasil!” Sepulang sekolah, Canera pergi ke rumah Coki. Coki “Hey Canera, sendirian aja? Tumben banget Cerie ga ikut?” Canera “Dia lagi ngambek tuh.” Coki “Ngambek kenapa?” Canera “Tau deh, tiba-tiba dia marah-marah sambil fitnah gue ngerebut cowoknya.” Coki “Kok bisa? Emang dia tau dari siapa?” Canera “Tau ah, males ngebincangin dia.” Keesokan harinya, Coki dan Canera bertemu Cerie di kelas. Canera “ Hei Cerie, kenapa sih kemarin lo marah-marah ga jelas?” Tetapi Cerie, tidak menghiraukan Canera dan langsung keluar dari kelas. Coki menyusul Cerie dan menghentikan dia. Coki “Cerie, tunggu! Lo kenapa sih? Kok tiba-tiba ngambek gitu?” Cerie “Lo tau ga sih? Si Canera tu ternyata bermuka dua! Ati-ati aja deh sama dia, dia ngedeketin kita, Cuma buat manfa’atin kita doing.” Coki “Emang Canera kenapa? Perasaan kemarin lusa biasa aja, kenapa tiba-tiba dari kemarin lo jadi kaya gini?” Cerie “Masa sih, kemarin dia pulang bareng cowok gue coba. Ga punya perasaan banget deh tu anak.” Coki “Ha? Lo kata siapa?” Cerie “Cinderella yang kasih tau gue, katanya kemarin dia lihat langsung.” Coki “Terus lo percaya gitu aja? Asal lo tau aja ya, kemarin tu gue ga dijemput, jadinya pulang bareng Canera.” Cerie “Apa? Tapi Cinderella bilang…” Coki “Jadi, lo lebih percaya Cinderella yang tiba-tiba muncul dan ingin masuk geng kita daripada sama sahabat lo sendiri yang udah dekat dari dulu?” Cerie “Jadi, Cinderella udah bo’ongin gue gitu?” Coki “Nah, tu tau.” Cerie “Sialan, udah dibaik-baikin malah ngelunjak tu anak.” Kemudian, Cerie dan Coki pergi ke kelas menemui Cinderella. Cerie “Cinderella!! Maksud lo tu apa fitnah Canera kaya gitu?” Cinderella “Fitnah apa’an sih? Kamu ngebincangin apa?” Cerie “Alah, ga usah ngeles deh!” Canera “Ada apa’an sih? Kok ribut?” Sambil menghampiri Cerie, Coki dan Cinderella. Coki “Canera, lo tau ga? Sebenernya, yang ngefitnah lo tu ternyata si Cinderella.” Canera “Apa? Gue punya salah apa sih sama elo Cinderella? Lo sakit hati gara-gara gue marahin waktu itu?” Cinderella hanya terdiam, mukanya terlihat jengkel tetapi tidak mau mengatakannya. Coki “Lo beneran marah Cinderella? Maaf banget deh, kita ga bermaksud nyakitin hati lo.” Cerie “Jika lo marah bilang dong. Ga usah pake acara ngefitnah orang segala.” Canera “Cerie udah, dia kaya gitu kan karena kita juga yang salah.” Cinderella “Maaf ya, saya cuma iri liat kalian yang selalu bareng, sedangkan saya ga punya temen.” Coki “Cinderella, harusnya lo bilang dong yang sebenernya, mungkin kita bisa ngerti.” Cinderella “Kalian ga salah kok. Saya nya aja yang kelewatan. Ga seharusnya saya bikin kalian berantem.” Cerie “Makanya, jika mau berbuat sesuatu tu dipikir dulu! Sekarang lo minta ma’af sama Canera!” Cinderella “Canera, ma’afin saya ya? Saya…” Canera “Ya Cinderella, saya ma’afin. Asal jangan diulangi aja.” Cinderella “Coki, Cerie, ma’afin saya juga ya? Saya emang salah.” Cerie “Bagus deh jika lo nyadar.” Coki “Cerie, udah dong. Dia kan udah minta ma’af. Malahan harusnya kita minta ma’af juga ke dia.” Cerie “Ih, ngapain? Orang dia yang salah kok.” Canera “Gimana pun juga, kita juga udah kelewatan memperlsayakan dia kayak gitu.” Cerie “Ya deh, ma’afin kita ya Cinderella?” Cinderella “Ya, ma’afin saya juga ya?” Coki “Lo masih mau kan gabung sama The Friend?” Cinderella “Gausah deh, entar jika ada saya, kalian malah berantem terus.” Canera “Gak lah, asalkan kamu mau jujur sama kita, kita juga bakal jujur sama kamu.” Cerie “So?” Cinderella “Ya deh, saya mau. Thanks ya guys. Kalian baik banget sama saya.” Coki “Ya! The Friend Forever!!” Contoh Naskah Drama 4 Orang Remaja Perempuan Judul Penampilan Tidak Bisa Membeli Cinta Tema Remaja Jumlah Pemeran 4 orang Penokohan 1 Norah perempuan stylish 2 Andin perempuan sederhana 3 Linda perempuan stylish 4 Robi Lelaki penuh ketulusan Norah Penampilan kamu kok payah banget sih? Andin Payah menurut kamu? kayaknya biasa-biasa aja deh. Linda Iya Ndin, penampilan kamu emang terlihat payah banget kok. Andin La terus aku harus tampil gimana menurut kalian? Norah Ya.. setidaknya baju yang kamu pakai jangan begituan dong! malu-maluin tahu nggak?! Andin Kalian ini pada serius ya? ato jangan-jangan cuman mau ngisengin gue? sepertinya penampilanku simple dan nggak bermasalah kaya yang kalian bilang. Linda Kamu salah Ndin.. kamu tu kan masih muda, masa pilih baju cocoknya untuk ibu-ibu gitu? ntar cowok kamu malah jadi ogah lagi sama kamu. Norah Betul itu! cowok kan juga perhatian sama fashion ceweknya. Kalau gaya berdandan kamu kaya gitu jangan nyesel ya nanti kalau Robi negjauhin kamu. Andin Ya.. kalian ini ada-ada aja deh! ngasih masukan sih ngasih masukan, tapi jangan ampe segitunya dong.. masa ampe harus kehilangan cowok gue lagi. Linda La emang bener Ndin.. kami ni kan cuman pengen kamu tu terlihat cantik dan bisa bikin cowok kamu ngerasa pede pas jalan sama kamu. Nah, kalau fashion kamu kayak gini bahaya dong… Norah Bener tu apa yang Linda bilang. Linda pun dibuat terdian oleh kedua teman dekanya itu. Linda bengong dalam beberapa detik, kemudian dia mereaksi pernyataan kedua temannya itu. Andin Kalau gitu gue harus bagaimana nih? gimana gue harus memperbaiki gaya berdandan gue? Tiba-tiba Robi datang dan menghampiri mereka bertiga. Robi sendirian dan penampilan kekasih Andin memukau Linda dan Norah. Robi Eh.. ladies lagi pada ngapain kok kayaknya serius banget ngobrolnya? Linda Nggak ada kok… ya biasa ngerumpi sesama cewek. Kamu abis darimana Bi? Robi Tadi abis nganterin temen gue, terus lihat kalain disini ya sekalian aja gue gabung. Nggak papa kan cowok sendirian? Norah Ya nggak papa dong! Btw, mau gabung ngerumpi sama kami atau mau ngerumpi sama Andin nih? Saut Norah dengan mimik bercanda kepada Robi yang sangat khas dengan senyum manisnya itu. Andin pun tanpa segan memeritahu isi obrolan mereka kepada Robi. Andin Bi, aku mau nanya sama kamu. Jawab dengan jujur ya? Robi Mau nanya apa sepertinya serius amat? emang selama ini aku penah bohong sama kamu? mau nanya apa? Andin Penampilanku payah banget ya? Mendengar Andin mengajukan pertanyaan itu kepada Robi, Linda pun sangat terkejut dan kemudian coba mengalihkan perhatian Robi. Linda Apaan sih kamu Andin? jangan dengarkan dia Bi, si Andin nih kadang-kadang ngomongnya memang sering ngelantur. Andin Kok nggak dijawab Bi? Linda Apaan sih mau Ndin? Robi Begini, selama ini gue selalu jujur sama kamu Ndin. Kalu kamu tanya apakah penampilanku payah, jawabannya penampilan kamu emang nggak sebagus Linda dan Norah. Tapi, aku nggak pernah menjadikan itu sebagai masalah, karena siapapun kamu, bagaimanapun kamu aku tetap suka kamu. Andin, Linda dan Norah terdiam sejenak mendengarkan penjelasan dari Robi yang ternyata selama ini juga menyadari bahwa penampilan Andin memang dinilainya bermasalah, namun ternyata Robi tetap sepenuhnya mencintai Andin. Andin pun mengucapkan sebuah kata kepada kekasihnya itu Andin Bi, aku sayang banget sama kamu. Tapi, kamu juga berhak untuk melihat aku seperti yang kamu mau selagi itu bisa aku lakuin. Kalau kamu kurang suka dengan penampilan aku, kamu bisa menasehati aku supaya aku bisa berpenampilan lebih baik lagi. Robi Ya, lain kali aku akan ngomong. Dan tadi aku juga sudah bilang ke kamu bahwa penampilan kamu dimata orang lain dan juga dimata aku tidak menjadi tolak ukur seberapa besar aku sayang sama kamu. Suasana pun terus diselimuti kedamaian, cinta, dan kebahagiaan. Kedua teman Andin, yaitu Linda dan Norah hanya dapat tercengang mendengarkan Andin dan Robi saling berkata sebuah kejujuran dan tulusnya cinta mereka. Judul Nasehat Dari Sahabat Tema Sosial persahabatan Jumlah pemeran 4 orang Karakter Ani Baik suka menasehati Nani Baik suka dengan kebaikan Jordi Jahat suka menjahili orang Dendi Baik suka menegur temannya ketika salah Alur Drama Pada pagi hari itu tepatnya di depan rumah Ani, Nani, Jordi dan Dendi sedang berkumpul. Tidak lama kemudian si Ani keluar dari rumahnya mendengar ketiga temannya itu sedang ngobrol didepan halaman rumahnya. Naskah Dialog Drama Ani Hai, ada apa ini? Kok tumben kalian pada gerumpi didepan rumah akau.. nggak manggil aku lagi?! Nani Aku tadinya sih mau manggil kamu, tapi kamunya aja yang sudah keburu nongol. Nggak ada acara kamu hari ini, An? Ani Nggak ada tuh.. emang mau ngajak kemana kok kayaknya mau ngajak aku jalan gitu? Nani Nggak kok, aku cuman nanya aja.. ya, sapa tahu aja kamu mau kemana gitu, kan biasanya kamu padat acara. Ani Nggak ada kok, hari ini aku stay dirumah aja. Tiba-tiba Jordi menyampaikan idenya kepada teman-temannya untuk ngejahilin Lela yang biasanya lewat didepan rumah Ani. Jordi Eh teman-teman, aku ada ide nih! Dendi Ide apaan tu? Jordi Bisanya jam sgini kan Lela pasti lewat sini, gimana kalau kita kerjain dia. Setuju nggak kalian? Dendi Ngerjain Lela?! Ah.. kamu ini jahat amat sih jadi orang! Ani Iya tuh.. kenapa sih dari dulu kamu tuh nggak pernah berubah, Di. Dari dulu kerjaannya pengen ngejahilin orang terus! Jordi Biarin.. kan itu emang hobiku. Nani berusaha untuk menyadarkan Jordi yang diusianya sudah menginjak 17 tahun, tapi sikapnya masih saja seperti anak-anak. Nani Jordi, kamu tu kan udah dewasa, mestinya tabiat buruk yang selama ini melekat pada diri kamu itu sudah beransur menghilang, ini nggak malah sepertinya makin menjadi. Ani Tuh.. dengerin kata si Nani, harusnya kamu tuh bisa bersikap lebih dewasa, dan kebiasaan kamu yang suka ngejahilin orang itu sedikit demi sedikut harus kamu hilangin. Karena Jordi anaknya memang keras kepala dan suka menganggu orang lain, maka dia tidak mengedahkan nasehat teman-temannya. Jordi Ah,,, masa bodoh kalian! Melihat sikap si Jordi yang tidak juga sadar diri tentang kebiasaan buruknya, Dendi pun berusaha menyadarkan Jordi. Dendi Iseng itu emang boleh aja sih, Jordi. Tapi, kalau berlebihan kan nggak baik juga. Lela tu anaknya baik dan pendiam, terus kenapa tega amat kamu mau ngerjain dia. Emang salah dia apa? Ani Bener banget apa yang Dendi bilang. Justru kalau aku pas ngelihat Lela itu yang ada dihati ini malah rasa hiba. Jordi Iba? Emang kenapa kok harus ngerasa iba? Ani Lela itu kan sudah nggak punya Ibu. Dia sehar-hari menghabiskan waktunya untuk membantu ayahnya dagangan di pasar. Jordi baru tahu kalau ternyata Lela sudah tidak memiliki ibu. Mendengar kabar tersebut, keinginan Jordi untuk menjahili Lela pun pupus. Jordi Oh.. begitu ya.. kasihan ya si Lela! Ya sudah deh, aku janji nggak bakalan ngejahilin atau ngerjain Lela lagi. Nani Bagus itu, tapi jangan hanya sama Lela dong! Sama siapapun kamu nggak boleh bersikap jahil. Itu kan perbuatan dosa. Ani Bener itu! Jordi Ah.. kalian dikit-dikit dosa! Semenjak itu, Jordi sudah tidak pernah menganggu Lela lagi, namun perangai buruknya masih saja tidak berubah. Jordi sering membuat onar dikampungnya dan juga disekolahan. Contoh Naskah Drama 4 Orang Komedi Lucu Panjang Drama Komedi Satu Babak Karya Serafin dan Joaquin Alvarez Quintero Terjemahan Drs. Sapardi Joko Damono © 2006 P a g i B e n i n g Drama Komedi Satu Babak dari tanah Spanyol Karya Serafin dan Joaquin Alvarez Quintero Terjemahan Drs. Sapardi Joko Damono T e m p a t K e j a d i a n Madrid – Spanyol Di suatu tempat – Taman terbuka Di jaman ini juga P e m a i n Donna Laura Wanita tua, berumur kira-kira 70 tahun Masih nampak jelas bahwa dulunya cantik dan tindak tanduknya menunjukkan bahwa mentalnya juga baik. Don Gonzalo Lelaki tua, berumur kira-kira 70 tahun lebih Agak congkak dan selalu tampak tidak sabaran Petra Gadis pembantu Laura Juanito Pemuda pembantu Gonzalo DONNA LAURA MASUK, BERPEGANGAN TANGAN PADA PETRA. TANGANNYA YAN LAIN MEMBAWA PAYUNG YANG JUGA UNTUK TONGKATNYA LAURA Aku selalu merasa gembira sekali di sini. Syukur bangkuku tidak ditempati orang lain. Duhai, pagi yang cerah! Cerah sekali. PETRA Tapi matahari agak panas, Senora. LAURA Ya, kau masih duapuluh tahun ia duduk di bangku belakang. Aku merasa lebih letih dari biasanya melihat petra yang nampak tak sabaR, pergilah kalau kau ingin ngobrol dengan tukang kebunmu itu! PETRA Dia bukan tukang kebunku, Senora, dia tukang kebun taman ini! LAURA Ia lebih tepat disebut milikmu daripada milik taman ini. Cari saja dia. Tapi jangan sampai terlalu jauh hingga tak kau dengar panggilanku. PETRA Saya sudah melihatnya di sana, menanti. LAURA Pergilah, tapi jangan lebih dari sepuluh menit! PETRA Baik, Senora berjalan ke kanan LAURA Hei, nanti dulu! PETRA Ada apa lagi, Senora? LAURA Berikan remah-remah roti itu! PETRA Ah, pelupa benar aku ini! LAURA senyum Aku tahu! Pikiranmu sudah lekat ke sana, heh, si tukang kebun itu! PETRA Ini, Senora mengeluarkan bungkusan roti. Keluar ke kanan LAURA Adios! memandang ke arah pepohonan. Ha, mereka datang. Mereka tahu kapan mesti datang menemui aku bangkit dan menyerahkan remah-remah roti. Ini buat yang putih, ini untuk yang coklat, dan ini untuk yang paling kecil tapi kenes. tertawa dan duduk lagi memandang merpati yang sedang makan. Ah, merpati-merpati yang manis. Itu yang besar mesti lebih dulu, kentara dari kepalanya yang besar, dan itu … aduh , kenes benar. Hai, yang satu itu selesai mematuk terus terbang ke dahan. Bersunyi diri. Agaknya ia suka berfilsafat. Tapi dari mana saja mereka ini datang? Seperti kabar angin saja! Meluas dengan mudah. Ha, ha, jangan bertengkar. Masih banyak. Besok kubawakan yang lebih banyak lagi! don gonzalo dan juanito masuk dari kiri. Gonzalo bergantung sedikit pada juanito. Kakinya bengkak, agak di seret GONZALO Membuang-buang waktu melulu! Mereka itu suka benar bicara yang bukan-bukan. JUANITO Duduk di sini sajalah, senior. Hanya ada seorang wanita. dona laura menengok dan mendengarkan GONZALO Tidak, Juanito. Aku mau tersendiri. JUANITO Tapi tak ada . GONZALO Yang di sana itu kan milikku! JUANITO Tiga orang pendeta duduk di sana, Senior! GONZALO Singkirkan saja mereka! … … … Sudah pergi! JUANITO Tentu saja belum! Mereka tengah bercakap-cakap. GONZALO Seperti merekat pada bangku saja mereka itu! Heh, tak ada harapan lagi, Juanito. Mari! JUANITO menggandeng ke arah merpati-merpati LAURA marah. Awas hati-hati! GONZALO Apa Senora berbicara dengan saya? LAURA Ya, dengan tuan! GONZALO Ada apa? LAURA Tuan menakut-nakuti burung-burung merpati saya! GONZALO Peduli apa burung-burung itu! LAURA Apa, ha? GONZALO Ini taman umum, Senora! LAURA Tapi kenapa tadi tuan mengutuki pendeta-pendeta di sana itu? GONZALO Senora, tapi kita belum pernah jumpa! Dan kenapa tadi Senora menegur saya? Ayo, juanito! melangkah ke kanan LAURA Buruk amat perangai si tuan itu! Kenapa orang mesti jadi tolol dan pandir kalau sudah meningkat tua? melihat ke kanan. Syukur. Ia tidak mendapat bangku! Itu, orang yang menakut-nakuti merpati-merpatiku. Ha, ia marah-marah. Ya, ayo, carilah bangku kalau kau dapat! Aduh, kasihan, ia menyeka keringat di dahi. Nah, itu dia kemari lagi. Debu-debu mengepul seperti kereta lewat! juanito dan gonzalo masuk GONZALO Apa sudah pergi pendeta-pendeta yang ngobrol itu, Juan? JUANITO Tentu saja belum, Senior? GONZALO Walikota seharusnya lebih banyak menaruh bangku-bangku di sini! Terpaksa juga aku kini duduk bersama wanita tua itu! ia duduk di ujung bangku,memandang dengan iri kepada laura, dan memberi hormat dengan mengangkat topi. Selamat pagi. LAURA Jadi tuan di sini lagi? GONZALO Ku ulang lagi, kita kan belum pernah jumpa! LAURA Saya toh cuma membalas salam tuan! GONZALO “Selamat Pagi”, mestinya cukup dibalas dengan “selamat pagi” saja. LAURA Tapi tuan seharusnya juga minta ijin untuk duduk di bangku saya ini. GONZALO Ahai, bangku ini kan milik umum! LAURA Kenapa bangku yang di san itu juga tuan katakan milik tuan, hah? GONZALO Baik, baik! Sekian sajalah! pada dirinya sendiri Dasar perempuan tua! Patutnya dia di rumah saja, merenda atau menghitung tasbih. LAURA Jangan mengoceh lagi. Aku juga tokh, tak akan pergi untuk sekedar menyenangkan hatimu! GONZALO mengelap sepatunya dengan sapu tangan. Kalau disiram air sedikit tentu lebih baik. Tak berdebu lagi jadinya taman ini. LAURA Apa tuan biasa menggunakan saputangan sebagai lap? GONZALO Kenapa tidak?! LAURA Apa tuan juga menggunakan lap sebagai sapu tangan? GONZALO Hah? Nyonya kan tak punya hak untuk mengeritik saya! LAURA Toh sekarang saya ini tetangga tuan! GONZALO Juanito! Buku! Bosan mendengarkan nonsense macam itu! LAURA Alangkah sopan santun tuan ini! GONZALO Maaf saja nyonya. Tapi saya mengharap nyonya tidak bernapsu campur tangan urusan orang lain! LAURA Saya memang biasa melahirkan pikiran-pikiran saya. GONZALO Hhh, Juanito! Buku! JUANITO Ini, tuan! mengambil buku dari kantong, don gonzalo memandang dengki pada laura; gonzalo mengeluarkan kaca pembesar dan kacamata membuka buku LAURA Oh, saya kira tuan mengeluarkan teleskop. GONZALO Nyonya bicara lagi! LAURA Tentunya penglihatan tuan masih baik sekali!! GONZALO Jauh lebih baik dari penglihatan nyonya! LAURA Ahai, tentu saja! GONZALO Kalau tidak percaya, tanyakan saja kepada kelinci-kelinci dan burung-burung. LAURA Artinya tuan suka berburu kelinci dan burung? GONZALO Saya pemburu memang. Dan sekarang pun saya tengah berburu. LAURA Ya, tentunya! Begitulah! GONZALO Ya, Senora. Tiap Minggu saya menyandang bedil bersama anjing saya pergi ke Arazaca. Iseng-iseng berburu! Membunuh waktu! LAURA Ya, membunuh waktu! Apa hanya waktu saja bisa tuan bunuh? GONZALO Nyonya kira begitu? Saya bisa menunjukkan kepala beruang besar dikamar saya! LAURA Dan saya juga bisa menunjukkan kepala singa di kamar tamu saya, meskipun saya bukan pemburu! GONZALO Sudahlah nyonya, sudah! Saya mau membaca. Percakapan cukup! Ngomong putus! LAURA Ha, tuan menyerah! GONZALO Tapi saya mau ambil obat bersin dulu. mengambil tempat obat. Nyonya mau? memberikan obat itu LAURA Kalau cocok! GONZALO Ini nomor satu! Nyonya tentu akan suka! LAURA Memang biasanya akan menghilangkan pusing. GONZALO Saya pun begitu. LAURA Tuan suka bersin? GONZALO Ya tiga kali. LAURA Persis sama dengan saya! setelah mengambil bubukan, keduanya bersin berganti-ganti masing-masing tiga kali. GONZALO Ehaaaah, agak enakan sekarang. LAURA Saya pun merasa enak sekarang. KE Samping Obat itu telah mendamaikan kami rupanya! GONZALO Maaf, saya mau membaca keras. Tidak mengganggu kan? LAURA Silahkan sekeras mungkin, tuan tidak menggangu saya lagi. GONZALO membaca “ Segala cinta itu menyakitkan hati Tetapi bagaimana jugapun pedihnya Cinta adalah sesuatu yang terbaik Yang pernah kita miliki “ Nah, bait itu dari penyair Campoamor. LAURA Ah! GONZALO membaca “ Anak-anak dari para bunda Yang pernah kucinta Menciumku sekarang Seperti bayangan hampa “ Baris-baris ini agak lucu juga rasanya. LAURA tertawa Kukira juga begitu. GONZALO Ada beberapa sajak bagus dalam buku ini. Dengar! membaca “ Duapuluh tahun berlalu Ia pun kembalilah “ LAURA Cara tuan membaca dengan kaca pembesar itu sungguh agak menggelikan saya. GONZALO Jadi nyonya bisa membaca tanpa kaca pembesar? LAURA Tentu saja, tuan. GONZALO Setua itu? Ahai, nyonya main-main saja! LAURA Coba saya pinjam buku tuan itu! mengambil buku dan membacanya keras-keras “ Duapuluh tahun berlalu Dan ia pun kembalilah Masing-masing saling memandang, Berkata Mungkinkah dia orangnya? Ya Allah, dimana oranya itu? “ GONZALO Hebat! Saya iri hati pada penglihatan nyonya. LAURA Kesamping Hmm, saya hafal tiap kata syair itu. GONZALO Saya gemar sekali puisi-puisi yang bagus. Sungguh gemar sekali. Bahkan ketika masih muda, kadang-kadang suka bersyair. LAURA Sajak-sajak bagus juga? GONZALO Ya, macam-macamlah. Saya dulu sahabat dari Exprosoda, Zorilla, Bocquer, dan penyair-penyair lain. Saya kenal Zorilla pertama kali di Amerika. LAURA Eh, tuan pernah ke Amerika? GONZALO Sering juga. Pertama kesana saya waktu umur 6 tahun. LAURA Tentunya dulu tuan ikut Colombus. GONZALO tertawa Yah, tidak sejelek itu nasibku! Saya sudah tua, tapi belum pernah kenal Raja Ferdinand serta Ratu Isabella! keduanya tertawa. Saya juga teman Campoamor, berjumpa pertama kali di Valensia. Saya warga kota di sana. LAURA Apa sungguh? GONZALO Saya dibesarkan disana. Dan masa mudaku habis di kota itu. Apa nyonya pernah ke Valensia? LAURA Pernah! Tiada jauh dari Valensia ada sebuah villa dan kalau masih berdiri sekarang, bisa mengembalikan kenangan-kenangan yang manis. Saya pernah tinggal beberapa musim di sana. Tapi sudah lama lampau. Villa itu dekat laut, tersembunyi antara pohon jeruk. Mereka menyebutnya … ah … lupa … o ya, Villa Maricella. GONZALO Maricella? LAURA Maricella. Apa tuan pernah mendengarnya? GONZALO Tak asing lagi nama itu … ah, kita tambah tua tambah pelupa … di Villa itu dulu ada seorang wanita paling cantik yang pernah saya lihat dan saya kenal. Dan namanya … O ya, Laura Liorento! LAURA kaget Laura Liorento? GONZALO Benar mereka saling tatap LAURA sadar lagi Ah, tak apa-apa, hanya mengingatkan saya pada teman karib saya. GONZALO Aneh juga. LAURA Memang aneh! Dia diberi sebutan “ Perawan Bagai Perak”. GONZALO Tepat, “Perawan Bagai Perak”. Nama itulah yang terkenal di sana. Sekarang saya seperti melihatnya kembali di jendela di antara kembang mawar merah itu. Nyonya ingat jendela itu? LAURA Ya, saya ingat itulah jendela kamarnya. GONZALO Dulu dia suka berjam-jam di jendela. LAURA melamun Ya, memang dulu dia suka begitu. GONZALO Dia gadis ideal. Manis bagai kembang lilia. Rambutnya hitam. Sungguh mengesankan sekali! Mengesankan sampai kapan saja. Tubuhnya ramping sempurna. Betapa Tuhan telah menciptakan keindahan seperti itu. Dia seperti impian saja. LAURA ke samping Jika seandainya tuan tahu bahwa impian itu ada di samping tuan, tuan akan sadar impian macam apa itu, heh? keras-keras Dia adalah gadis yang malang yang gagal cinta. GONZALO Betapa sedihnya mereka saling memandang LAURA Tuan pernah mendengar kabarnya? GONZALO Ya, pernah. LAURA Nasib malang meminta yang lain. kesamping Gonzalo! GONZALO Si jago cinta cakap itu! Peristiwa cinta yang sama. LAURA Ah, duel itu. GONZALO Tepat, duel itu. Si Jago Cinta itu adalah … saudara sepupu saya. Saya juga sayang sekali kepadanya. LAURA Oh ya, saudara sepupu. Seorang temanku menyurati saya dan bercerita tentang mereka. Dia … saudara sepupu tuan itu … tiap pagi lewat di depan jendelanya dengan naik kuda, dan melemparkan ke atas seberkas kembang yang segera disambut gadisnya. GONZALO Dan tak lama kemudian, dia … saudara sepupu saya itu … lewat lagi untuk menerima kembang dari atas. Begitu? LAURA Benar. Dan keluarga gadis itu ingin agar ia kawin dengan saudagar yang tidak ia cintai. GONZALO Dan pada suatu malam, ketika saudara sepupuku tadi tengah menanti gadisnya menyanyi … di bawah jendela, lelaki itu muncul dengan tiba-tiba. LAURA Dan menghina saudara tuan itu. GONZALO Kemudian pertengkaran terjadi. LAURA Dan kemudian … duel! GONZALO Ya, waktu matahari terbit, di tepi pantai, dan si Saudagar itu luka-luka parah. Saudara sepupu saya itu harus bersembunyi dan kemudian melarikan diri. LAURA Tuan rupanya mengetahui benar ceritanya. GONZALO Nyonya pun begitu agaknya. LAURA Saya katakan tadi, seorang teman telah menyurati saya. GONZALO Saya pun diceritai oleh saudara sepupu saya. ke samping Heh, inilah Laura itu! Tak salah! LAURA ke samping Kenapa menceritakan padanya? Dia tak curiga apa-apa. GONZALO ke samping Dia sama sekali tak bersalah. LAURA Dan apakah tuan pula yang menasihati saudara tuan itu untuk melupakan Laura? GONZALO Ooo, saudara sepupu saya tak pernah melupakannya. LAURA Bagaimana begitu? GONZALO Akan saya ceritakan segalanya kepada nyonya. Anak muda – Don Gonzalo itu – bersembunyi di rumah saya, takut menanggung akibatnya yang buruk sehabis menang duel itu. Dari rumah saya ia terus lari ke Madrid. Ia kirim surat-surat kepada Laura, di antaranya sajak-sajak. Tapi tentunya surat-surat itu jatuh ke tangan orang tuanya. Buktinya tak ada balasan. Kemudian Gonzalo pergi ke Afrika, sebab cintanya telah gagal sama sekali, masuk tentara dan terbunuh di sebuah selokan sambil menyebut berulangkali nama Lauranya yang sangat tercinta. LAURA ke samping Dusta! Heh, dusta kotor belaka! GONZALO ke samping Saya tak bisa membunuh diriku lebih ngeri lagi. LAURA Tuan tentunya telah ditumbangkan kesedihan yang sangat GONZALO Memang betul, nyonya. Dia seperti saudaraku sendiri. Dan saya kira tak lama kemudian, Laura telah melupakannya. Kembali bermain memburu kupu-kupu seperti biasanya. Tak pernah meratapinya. LAURA Tidak, Senior. Sama sekali tidak! GONZALO Biasanya perempuan memang begitu! LAURA Kalaupun itu sudah sifat perempuan, “Perawan Bagai Perak” adalah terkecuali! Teman saya itu menanti berhari-hari, berbulan- bulan, bahkan bertahun-tahun dan tak selembar suratpun tiba. Suatu senja ketika matahari terbenam, dia meninggalkan rumahnya dan dengan langkah tergesa menuju pantai tempat kekasihnya menjaga nama baiknya. Ia menuliskan namanya di pasir, lalu duduk di atas karang, memandang ke kaki langit. Ombak menyanyikan tembang duka yang kekal, dan menggapai batu karang di mana perawan itu duduk. Air pasang segera tiba dan menyapu gadis itu dari muka bumi. GONZALO Ya Allah! LAURA Para nelayan di situ sering menceritakan bahwa nama yang ditulis gadis itu lenyap ditelan air pasang. ke samping Toh kamu tak tahu aku reka-reka sendiri cerita kematianku! GONZALO ke samping Dia berdusta lebih ngeri dari dustaku! LAURA Ah, Laura yang malang! GONZALO Wahai Gonzalo yang malang! LAURA ke samping Aku takkan bercerita kepadanya bahwa aku kawin dua tahun kemudian setelah duel itu! GONZALO ke samping Aku takkan bercerita kepadanya bahwa dua bulan kemudian aku mengawini penari ballet dari Paris! LAURA Nasib memang selalu aneh. Di sini, tuan dan saya, dua orang asing, bertemu secara kebetulan dan saling menceritakan kisah cinta yang sama dari dua teman lama yang telah bertahun lalu terjadi, seperti sudah akrab benar kita ini! GONZALO Ya, memang aneh. Padahal mula-mula kita bertemu tadi, kita bertengkar. LAURA Tuan juga yang tadi mengganggu merpati-merpati saya. GONZALO Memang agak kasar saya tadi. LAURA Memang kasar. ramah Tuan datang lagi besok pagi? GONZALO Tentu, asal pagi secerah ini. Dan takkan lagi mengganggu merpati-merpati itu, tapi saya akan membawa remah-remah roti besok. LAURA Oh, terima kasih. Burung-burung selalu tahu berterimakasih. Hei! Mana pembantuku tadi? – Petra! GONZALO melihat laura yang membelakang Tidak! Tak akan kukatakan siapa aku ini sebenarnya. Aku sudah tua dan lemah. Biarlah dia mengangankan aku sebagai penunggang kuda tampan yang lewat di bawah jendelanya. LAURA Nah, itu dia. GONZALO Itu Juanito! Dia sedang bercanda dengan gadisnya! mengisyarati LAURA memandang gonzalo yang membelakang Tidak, aku sudah berubah tua. Lebih baik ia mengingatku sebagai gadis bermata hitam yang melempar bunga dari jendela. juanito dan petra masuk Hei, Petra! GONZALO Juanito, kau sedikit lambat. PETRA kepada laura Si tukang kebun memberikan bunga-bunga ini kepada Seniora. LAURA Alangkah bagusnya. Terima kasih. Sedap benar baunya! beberapa bunga gugur ke tanah GONZALO Ini semua sungguh menyenangkan, Senora! LAURA Demikian juga saya, Senior! GONZALO Sampai besok, nyonya! LAURA Sampai besok, tuan! GONZALO Agak panas hari ini! LAURA Pagi yang cerah. Tuan besok pergi ke bangku tuan? GONZALO Tidak, saya akan kemari saja. Itu kalau nyonya tidak berkeberatan. LAURA Bangku ini selalu menanti tuan! GONZALO Akan saya bawa remah-remah roti! LAURA Besok pagi, jadilah! GONZALO Besok pagi. laura melangkah ke kanan berpegang pada petra. Gonzalo membungkuk susah payah memungut bunga yang jatuh tadi, dan laura menengok ketika itu LAURA Apa yang tuan kerjakan? GONZALO Juanito, tunggu dong! LAURA Tak salah, dialah Gonzalo! GONZALO ke samping Tak salah, dialah Laura! mereka masing-masing melambaikan tangan LAURA Mungkinkah dia itu benar orangnya? GONZALO Ya Allah, diakah orangnya itu? keduanya tersenyum L a y a r T u r u n Demikian contoh naskah drama 4 orang yang diharapkan bermanfaat bagi Anda sahabat guru pendidikan. Baca Juga Pengertian Drama Menurut Para Ahli, Bentuk, Unsur, Ciri Dan Contohnya Pengertian Hikayat Contoh, Unsur, Ciri Ciri, Jenis, Tujuan √ Pengertian Teks Cerita Fiksi, Struktur, Contoh, Unsur, dan Kaidah Kebahasaan Resensi Adalah Pengertian, Unsur, Sistematika, Jenis, Contoh Pengertian Cerpen Adalah Unsur, Contoh Cerita Pendek, Ciri kinemaster pro Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari Naskah Drama Terbaru - 5 Orang - Tema Keluarga HILANGNYA PUTIH MELATISUARA SASTRA - Naskah Drama Terbaru 2022 - 5 Orang - Tema Keluarga HILANGNYA PUTIH MELATI. Teman - teman yang berbahagia, pada kali ini SUARA SASTRA akan kembali berbagi naskah drama terbaru. Naskah Drama ini bertema keluarg dengan pemeran 5 orang. Selamat membaca ya ...Naskah Drama Terbaru 2022 - 5 Orang - Tema Keluarga HILANGNYA PUTIH MELATI - SUARA SASTRAHILANGNYA PUTIH MELATIKarya Oktariana Putri Tokoh-tokoh1. Fania Anggraeni sebagai Melati kakak 2. Nabila sebagai Mawar adik3. Arifin sebagai Edo pacar Melati 4. Lina sebagai Ibu Melati dan Mawar5. Agus sebagai Ayah Melati dan MawarSinopsisPada suatu Desa terdapat sebuah keluarga yang harmonis. Keluarga mereka di Desa itu sangat terkenal dengan kebaikannya. Mereka mempunyai dua anak perempuan yaitu Melati dan Mawar. Mereka berdua mempunyai kepribadian yang berbeda. Melati mempunyai kepribadian yang supel, namun dia terlalu berani kepada lelaki, sedangkan Mawar mempunyai kepribadian lebih pendiam, modis dan pintar. Karena perbedaan itu membuat orang tuanya lebih memperhatikan pagi hari saat mereka sekeluarga sedang sarapan di ruang makan terjadi kecemburuan sosial antara Melati dan MawarIbu Mawar sayang nanti pulang sekolah ibu jemput yah? Jangan naik angkutan umum bahaya. sambil menuangkan air minum untuk ayahnyaAyah Iya Mawar kamu sekarang pulang sekolah d jemput ibu saja, kamu perempuan bahaya kalau pulang sedirian naik angkutan mengangguk seakan dia tidak ada pilihan lain untuk Mawar menolak Melati Kenapa sih kalian selalu perhatikan Mawar? Sedangkan aku tidak pernah kalian perhatikan. Aku juga anak kalian bu, yah. sambil membawa tas yang ada di kursi dekat tempat duduk MawarMelati memilih untuk segara meninggalkan meja makan dan langsng pergi ke sekolah tanpa menunggu adiknya yang sedang sarapan. Karena Melati kurang perhatian dari orang tuanya dia sering pulang sore dan memilih sering bertemu dengan Edo pacarnya. Karena terlalu sering bertemu akhirnya mereka keterlaluan melakukan hubungan Sayang jangan menangis gitu, aku janji kalau sampai terjadi sesuatu sama kamu aku bakalan tanggung jawab. memeluk Melati mencoba menangkan MelatiMelati Bukan itu yang aku takutkan, aku masih sekolah kalau sampai aku hamil dan dikeluakan dari sekolah ibu sama ayah pasti marah sama aku Do. menangis di pelukan EdoEdo Tenang dong sayang, Ibu sama Ayah kamu kalau sampai marah pasti cuma marah saat itu aja. Nanti juga setelah tenang mereka pasti biasa lagi. Lagian kamu belum tentu hamil sayang. melepaskan pelukannya dan duduk di kursi dekat tempat tidurya Sebulan telah berlalu Mawar saat itu berada di kamar Melati sedang mencari ikatan rambutnya yang seminggu lalu di pinjam oleh Melati, namun Mawar malah menemukan barang yang Kak ini apaan sih? ko Mawar nemu ini di kamar kakak ? Mawar terus meneliti barang itu dan keluar kamarIbu Mawar kamu pegang apaan itu ? mencoba mendekati MawarMawar Gak tahu bu, Mawar nemu ini di kamar kakak bu. Makanya dari tadi Mawar panggil-panggil kakak juga bu. menyerahkan barang itu ke ibunyaIbunya menangis, kecewa saat menerima barang itu dari Mawar. Karena barang itu adalah test kehamilan. Dan yang membuat membuat ibunya menangis adalah hasilnya itu positif hamil. Saat Melati masuk rumah ibu dan ayahnya sudah menunggu dia di ruang tamu,Melati Assalamulaikum! Ayah, Ibu ada apa ko kaya yang ada masalah gitu? kebingungan sambil menutup pintuAyah Duduk kamu ada yang mau kita tanyakan sama kamu! wajah memerah karena menahan emosiMelati iya Ayah. sangat cemas karena Melati takut mereka tahu tentang kehamilan ituIbu Ini apa Melati? Siapa yang hamil? Dan kenapa ini ada di kamar kamu? ibunya menangis sambil memperlihatkan test kehamilan Melati Itu punya Melati bu, Melati hamil, dan usia kehimalan Melati sudah 1 bulan. Melati juga sudah mengndurkan diri dari sekolah. Melati ingin membesarkan anak ini meskipun masa depan Melati hancur. meangis terisak-isakAyah Apa? Kamu keluar dari sekolah? Ayah mati-matian mencari uang demi sekolah kamu dan Mawar karena ayah ingin lihat anak-anak ayah sukses, tapi sekarang kamu malah kecewakan ayah dan ibumu! Ayah benar-bear kecewa sama kamu! Gugurkan anak itu Melati kalau kamu masih ingin diakui dikeluarga ini. suara ayah mulai menaik dan sorotan matanya sangat tajamIbu Iya Melati gugurkan anak itu! Semestinya kamu sebagai kakak harus memberi contoh kepada adikmu Mawar bukan malah seperti ini. menunduk tak bisa menahan air mata yang keluar dari matanyaMelati Tidak bu, Melati dengan Edo akan membesarkan anak kita berdua, tidak apa-apa Melati tidak diakui sebagai anak kalian juga, bukannya dari dulu juga Melati tidak pernah kalian akui kan? Selalu Mawar yang kalian bangga-banggakan. Melati pergi meninggalkan ruang tamu sambil menangisAyah Melati kamu benar-benar anak durhaka, ayah malu mempunyai anak sepertimu. memukul meja dan terjatuh ke lantai terlihat menetes air matanyaMelati setelah itu tidak pernah keluar kamar, dan ibu ayahnya pun sudah menganggap kalau anaknya hanya Mawar. Perlakuan orang tuanya seperti itu membuat Melati memutuskan untuk pergi dari rumahnya. Setelah sekitar enam bulan Melati tidak pulang ke rumahnya orang tua Melati mendapat kabar Melati sudah menikah dengan Edo, dan usia kehamilannya pun sudah semakin besar namun kehidupan mereka sangat memprihatinkan. Orang tua Melati tidak pernah menyesal telah memperlakukan dia seperti itu, karena andai saja Melati bisa diatur mungkin dia takkan seperti itulah teman - teman Naskah Drama Terbaru 2022 - 5 Orang - Tema Keluarga HILANGNYA PUTIH MELATI dari SUARA SASTRA . Semoga bermanfaatTENTANG PENULISOktariana Putri lahir di Tasikmalaya, 23 Oktober 1994. Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di SDN 3 Kertasari, menyelesaikan Sekolah Menengah Petama di SMPN 4 Ciamis, dan menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMKN 1 Ciamis. Pada tahun 2013 melanjutkan studi pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sasatra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Galuh. Saat ini penulis bergiat di Komunitas Cipta Sastra Indonesia KCSI Prodi Dikastrasia Unigal.

naskah drama keluarga 4 orang